Langsung ke konten utama

FONOLOGI SINGKAT, VOKAL & KONSONAN



A. Vokal
                                Vokal berasal dari bahasa latin yaitu Vocalis, yang berarti “berbicara”. Vokal juga merupakan bunyi bahasa yang arus udaranya tidak mengalami rintangan dan kualitasnya ditentukan.
                Dalam bahasa Indonesia ada enam vokal: /i/, /e/, /ǝ/, /a/, /u/, dan /o/. Yang dapat dikategorikan menjadi 3 bagian vokal, Yaitu :

                                1.Tinggi-rendahnya posisi lidah (tinggi, sedang,  rendah)
                                2. Bagian lidah yang dinaikkan (depan, tengah, belakang)
                                3. Bentuk bibir pada pembentukan vokal itu (normal, bundar, lebar/terentang.
B. Konsonan
                                 Konsonan adalah bunyi bahasa yang arus udaranya mengalami rintangan dan kualitasnya ditentukan oleh tiga faktor, yaitu:
  1. Keadaan pita suara
  2. Daerah artikulasi
  3. Cara artikulasinya

                                Dalam Bahasa Indonesia ada 21 huruf, Yaitu: b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z. Sesuai dengan artikulasinya, konsonan dalam bahasa Indonesia dapat dikategorikan berdasarkan tiga faktor, yaitu:

1.           Keadaan pita suara (merapat atau merenggang -  bersuara atau tak bersuara)
  1. Penyentuhan atau pendekatan berbagai alat ucap/artikulator (bibir, gigi, gusi, lidah, langit-langit)
  2. Cara alat ucap tersebut bersentuhan / berdekatan.
C. Penggalan Kata
                                                 Pemenggalan yang dikenal juga dengan istilah hyphenation adalah tanda horizontal kecil yang memisahkan dua atau lebih elemen dari sebuah kata yang terpecah atau tanda pemisah di akhir baris dari sebuah hasil cetak.
                                setiap bahasa bersifat dinamis. Secara konstan suatu bahasa membentuk suatu bentuk kata yang baru. Di dalam dunia modern hal ini terutama karena adanya penyerapan dan adaptasi kata yang berasal dari bahasa lain atau bahasa asing.
                                                Pemenggalan kata hendaknya dibedakan dengan penyukuan kata. Pemenggalan kata berhubungan dengan kata sebagai tulisan, sedangkan penyukuan kata berhubungan dengan kata sebagai kesatuan bunyi.
                                 penyukuan dan pemenggalan kata dapat menghasilkan sesuatu yang lain (seperti caplok, April, dia, dua) dan juga dapat menghasilkan sesuatu yang sama (seperti saya, dagang,). Selanjutnya kaidah pemenggalan dapat dibaca pada uraian berikut:
                1. Pemenggalan Kata Dasar
Pemenggalan kata dasar baik kata Indonesia maupun kata serapan, dilakukan dengan prinsip otografis.
a.  Pemenggalan kata yang mengandung sebuah huruf konsonan    dilakukan sebelum huruf konsonan tersebut.
  1. Pemenggalan kata yang mengandung huruf-huruf vokal yang berurutan di tengahnya dilakukan di antara kedua huruf vokal tersebut.
  2. Suku kata yang mengandung gugus vokal au, ai, oi, ae, ei, eu, dan ui, baik dalam  kata-kata Indonesia maupun dalam kata-kata serapan, dierlukan sebagai satu suku.
  3. Pemenggalan kata yang mengandung dua huruf konsonan berurutan yang tidak mewakili satu fonem dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu.
  4. Pemenggalan kata yang di tengahnya terdapat gabungan huruf konsonan yang mewakili fonem tunggal (digraf) dilakukan dengan tepat mempertahankan kesatuan digraph itu.
  1. Pemenggalan kata yang mengandung tiga atau empat huruf konsonan berurutan di tengahnya dilakukan di antara huruf konsonan pertama dan huruf konsonana kedua.
  2. Pemenggalan kata yang mengandung bentuk trans dilakukan sebagai berikut.
1.     Jika trans diikuti bentuk bebas, pemenggalan dilakukan dengan memisahkan trans sebagai bentuk utuh.
2.     Jika trans diikuti bentuk terikat, pemenggalan seluruh kata dilakukan dengan mengikuti pola pemenggalan kata dasar.
  1. Pemenggalan kata yang mengandung eks dilakukan seperti di bawah ini.
1.     Jika unsur eks ada dalam kata yang mempunyai bentuk sepadan dengan kata yang mengandung unsur –in dan –im, pemenggalan dilakukan di antara unsur eks dan unsur berikutnya.
2.     Bentuk lain yang mengandung unsur eks, dipenggal sebagai kata utuh.
i.        Pemenggalan kata yang terdiri atas lebih dari satu unsur dan salah satu unsur itu dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalan dilakukan di antara unsur-unsurnya.
j.         pemenggalan unsur asing yang berakhiran –isme, dilakukan sebagai berikut. Pemenggalan kata yang mengandung bentuk trans dilakukan sebagai berikut.
1.    Yang didahului satu vokal, dipenggal setelah huruf vokal.
2.    Yang didahului konsonan , dipenggal sebelum huruf konsonan.

2.Pemenggalan Kata Jadian
Pemenggalan kata jadian dilakukan dengan berpegang pada prinsip gramatikal.
1.      Awalan dan akhiran diperlukan sebagai satuan yang terpisah.
2.      Bentuk gabungan yang dipenggal lebih dahulu.


               


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan PMBP Ikip

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA  MASYARAKAT BERBASIS POTENSI (PMBP) JENIS PENGABDIAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN, BIMBINGAN BELAJAR, PENDATAAN TANAMAN, POSYANDU, DAN PENGHIJAUAN Oleh: Ketua: JANRIANTO                                        (2141000310049) Program Studi Bahasa Indonesia Anggota: 1. JUWANDA                                       (2141000430216)  Program Studi Sejarah Dan Sosiologi 2. MARSIANA FRANSISKA             (2141000430172)  Program Studi Sejarah Dan Sosiologi 3. YOLANDA SAFIRA   ...

filosofi jam dinding (janri)

JAM DINDING TAK LELAH BERDETAK Jam adalah alat penunjuk waktu, sebuah jam sangatlah penting, seperti jam dinding. Jam dinding pada umumnya terus bergerak berputar dan terus berulang, Jam dinding juga ibarat saksi bisu perjalanan hidup kita, dari bangun tidur, mandi, sarapan, berangkat kuliah dan seterusnya, sebuah jam telah menjadi saksi dan juga merekam semua kejadian itu dengan rapi, semua aktifitas itu terus berulang seperti hal yang nampak sama, jam, menit, detik sendiri terus berputar tapi setiap kejadian yang terjadi pada setiap detik itu tidak akan sama lagi. beberapa jam tadi, beberapa menit yang tadi bahkan beberapa detik yang lalu, tidak akan bisa terulang lagi dengan kejadian yang sama, terkecuali karena kebetulan semata. Jarum jam dinding yang terus berdetak dan bisa kapan saja mati entah karena rusak ataupun kehabisan baterai, bahkan disaat-saat terakhir baterai jam pun tetap berusaha dan memaksakan kehendak untuk berputar, seperti yang bisa kita lihat sendiri saa...

kata kerja

KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah kata kerja ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai kata kerja, Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya, Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan. MALANG, MARET 2015                                           ...