Langsung ke konten utama

desain dan strategi



BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Secara umum pendidikan merupakan usaha untuk menambah pengertian, kecakapan, sikap belajar, dan pengalaman. Belajar mengajar merupakan suatu sistem interaksi belajar di dalamnya. Sumber belajar merupakan daya yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan proses belajar mengajar. Oleh karena itu terdapat desain pembelajaran untuk melaksanakan pengajaran, proses pembelajaran memerlukan sebuah perancanaan agar yang dilakukan dapat menghasilkan seperti yang diharapkan
Masalah yang sering dihadapi pengajar dalam proses pembelajaran adalah bagaimana pengajar menyampaikan pesan materi dengan strategi pembelajaran. Di dalam penyusunan strategi hanya sampai pada proses penyusunan rencana kerja, belum sampai pada tindakan. Sehubungan dengan itu untuk membantu pengajar agar dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan baik perlu disusun rambu-rambu pemilihan dan pemanfaatan strategi pembelajaran sehingga dapat mencapai tujun yang diharapkan.
Dalam pembelajaran dan pendidikan seiring dengan berkembangnya pendidikan dan sistem pendidikan di Indonesia, seluruh elemen masyarakat, utamanya yang terkait langsung dengan pendidikan dituntut untuk lebih kreatif dan profesional untuk mengembangkan pendidikan. Selain itu, para pelaku pendidikan juga diharapkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan bersama sesuai dengan kebutuhan dan tantangan pendidikan.
Untuk itulah pengetahuan mengenai desain dan perencanaan pembelajaran menjadi penting untuk diketahui sebagai calon pendidik. Desain dan perencanaan pembelajaran memiliki fungsi yang beragam yang kesemuanya bermuara pada tujuan yang sama yaitu agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif dan efisisen sehingga output yang dihasilkan pun memiliki kualitas yang tidak diragukan.
Maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai fungsi dan pentingnya desain dan perencanaan pembelajaran yang merupakan hal penting dalam suatu proses pembelajaran itu sendiri.

1.2    Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian desain strategi pembelajaran?
2.    Apa manfaat desain strategi pembelajaran?
3.    Bagaimana syarat-syarat desain pembelajaran?

1.3    Tujuan
1.    Untuk memahami pengertian desain strategi pembelajaran.
2.    Untuk mengetahui manfaat desain strategi pembelajaran.
3.    Untuk mengetahui syarat-syarat desain pembelajaran.



















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Desain Strategi Pembelajaran
Desain pembelajaran merupakan ilmu untuk menciptakan spesifikasi pengembangan, pelaksanaan, penilaian, serta pengelolaan situasi yang memberikan fasilitas pelayanan pembelajaran dalam skala makro dan mikro untuk berbagai mata pelajaran pada berbagai tingkatan kompleksitas.
Desain pembelajaran juga dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses. Sebagai disiplin, desain pembelajaran membahas berbagai penelitian dan teori tentang strategi serta proses pengembangan pembelajaran dan pelaksanaannya.
Strategi pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan dalam proses pembelajaran yang terkait dengan pengelolaan siswa, pengelolaan guru, pengelolaaan kegiatan pembelajaran, pengelolaan lingkungan belajar, pengelolaan sumber belajar dan penilaian. Strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran harus berorientasi pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Selain itu, juga harus disesuaikan dengan jenis materi, karakteristik peserta didik, serta situasi atau kondisi dimana proses pembelajaran tersebut akan berlangsung.
Proses pengembangan pembelajaran itu diantaranya:
  1. Proses untuk menentukan metode pembelajaran apa yang paling baik dilaksanakan agar timbul perubahan pengetahuan dan keterampilan pada diri pembelajar ke arah yang dikehendaki.
  2. Rencana tindakan yang terintegrasi meliputi komponen tujuan, metode dan penilaian untuk memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan.
  3. Proses untuk merinci kondisi untuk belajar, dengan tujuan makro untuk menciptakan strategi dan produk, dan tujuan mikro untuk menghasilkan program pelajaran atau modul atau suatu prosedur yang terdiri dari langkah-langkah, dimana langkah-langkah tersebut di dalamnya terdiri dari analisis, merancang, mengembangkan, menerapkan dan menilai hasil belajar (Seels & Richey AECT 1994).
  4. Suatu proses desain dan sistematis untuk menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien, serta membuat kegiatan pembelajaran lebih mudah, yang didasarkan pada apa yang kita ketahui mengenai teori-teori pembelajaran, teknologi informasi, sistematika analisis, penelitian dalam bidang pendidikan, dan metode-metode manajemen (Morisson, Ross & Kemp 2007).

2.1.1 Tujuan Desain Pembelajaran

Tujuan desain pembelajaran adalah mencapai solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan memanfaatkan sejumlah informasi. Menurut Morisson, Ross & Kemp (2007) terdapat beberapa komponen dasar dalam perencanaan desain pembelajaran, diantaranya:
1.    Untuk siapa program ini dibuat dan dikembangkan? (karakteristik siswa atau peserta ajar).
2.    Anda ingin siswa atau peserta ajar mempelajari apa? (tujuan).
3.    Isi pembelajaran seperti apa yang paling baik dipelajari? (strategi pembelajaran).
4.    Bagaiamanakan cara anda mengukur hasil pembelajaran yang telah dicapai? (prosedur evaluasi).
5.    Peran Desain Pembelajaran.
6.    Agar belajar dapat bermakna dan efektif.
7.    Agar tersedia atau termanfaatkan sumber belajar.
8.    Agar dapat dikembangkan kesempatan atau pola belajar.
9.    Agar belajar dapat dilakukan siapa saja secara berkelanjutan.



2.1.2 Strategi Desain Pembelajaran Yang Sesuai Dengan Tingkat Belajar

Strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran harus berorientasi pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Selain itu, juga harus disesuaikan dengan jenis materi, karakteristik peserta didik, serta situasi atau kondisi dimana proses pembelajaran tersebut akan berlangsung.
Strategi pembelajaran dapat di klasifikasikan menjadi 4, yaitu:
1.         Strategi pembelajaran langsung
Strategi pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang banyak diarahkan oleh guru. Strategi ini efektif untuk menentukan informasi atau membangun keterampilan tahap demi tahap. Pembelajaran langsung biasanya bersifat deduktif.Kelebihan strategi ini adalah mudah untuk direncanakan dan digunakan, sedangkan kelemahan utamanya dalam mengembangkan kemampuan-kemampuan, proses-proses, dan sikap yang dipergunakan untuk pemikiran kritis dan hubungan interpersonal serta belajar kelompok. Agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan pemikiran kritis, strategi pembelajaran langsung perlu dikombinasikan dengan strategi pembelajaran yang lain.
2.         Strategi pembelajaran tak langsung
Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut induktif. Berlawanan dengan strategi pembelajaran langsung. Pembelajaran tak langsung umumnya berpusat pada peserta didik, meskipun kesempatan peserta didik untuk bereaksi terhadap gagasan, pengalaman, pendekatan, dan pengetahuan guru atau temannya dan untuk membangun cara alternatif untuk berfikir dan merasakan.
3.         Strategi pembelajarn empirik
Strategi pembelajaran empirik berorientasi pada kegiatan induktif, berpusat pada peserta didik, dan berbasis aktivitas. Refleksi pribadi tentang pengalaman dan formulasi perencanaan menuju penerapan pada konteks yang lain merupakan faktor kritis dalam pembelajaran empirik yang efektif.
4.         Strategi pembelajaran mandiri
Belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri. Fokusnya adalah pada perencanaan belajar mandiri oleh peserta didik dengan bantuan guru. Belajar mandiri juga bisa dilakukan dengan teman atau sebagai bagian dari kelompok kecil.

2.2 Manfaat Desain Pembelajaran
            Perencanaan pengajaran memainkan peran penting dalam memandu guru untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik dalam melayani kebutuhan belajar siswanya. Perencanaan pengajaran juga dimaksudkan sebagai langkah awal sebelum proses pembelajaran berlangsung.
Ada beberapa manfaat perencanaan pembelajaran , di antaranya adalah:
1.      Dengan perencanaan yang matang dan akurat, akan dapat diprediksi seberapa besar keberhasilan yang akan dicapai. Oleh karena itu  akan terhindar dari keberhasilan yang sifatnya untung-untungan sebab segala kemungkinan kegagalan sudah dapat diantisipasi oleh guru. Dalam perencanaan, guru harus paham tujuan apa yang akan dicapai, strategi apa yang tepat dilakukan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, dan dari mana sumber belajar yang dapat digunakan, Sebagai alat untuk memecahkan masalah.
2.      Dengan perencanaan yang matang, maka segala kemungkinan dan masalah yang akan timbul dapat diantisipasi sehingga dapat diprediksi pula jalan penyelesaiannya. Untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar secara tepat. Dengan perencanaan yang tepat, maka guru dapat menentukan sumber-sumber belajar yang dianggap tepat untuk mempelajari suatu bahan pembelajaran sebab saat ini banyak sekali sumber belajar yang ditawarkan baik melalui media cetak maupun elektronik.
3.      Perencanaan akan membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis. Dengan perencanaan yang baik, maka pembelajaran tidak akan berlangsung seadanya, tetapi akan terarah dan terorganisir dan guru dapat memanfaatkan waktu seefektif mungkin untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Selain itu terdapat beberapa manfaat perencanaan pengajaran dalam proses belajar mengajar yaitu:
1. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
2. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan.
3. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur murid.
4. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.
5. Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.
6. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.

2.3 Syarat-Syarat Desain Strategi Pembelajaran
Yang dimaksud syarat perencanaan pembelajaran adalah seperangkat pengetahuan atau syarat seorang perancang pembelajaran, yaitu:
1.      Memiliki Kemampuan Analitik
Kemampuan menganalisa adalah kemampuan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran dalam rangka memprediksi keberhasilan pelaksanaan pembelajaran.
2.      Memiliki Kemampuan Pengembangan
Kemampuan pengembangan adalah kemampuan untuk memilih, menetapkan, dan mengembangkan strategi pembelajaran yang paling optimal untuk mencapai hasil yang diinginkan.
3.       Memiliki Kemampuan Pengukuran
Daya Kemampuan pengukuran adalah kemampuan untuk menetapkan tingkat keefektifan, efisiensi, dan tarik rancangan pembelajaran. Kemampuan ini meliputi memilih, menetapkan, dan mengembangkan alat ukur yang paling tepat untuk mengukur pencapaian tujuan/indikator.


                               





















BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Desain pembelajaran merupakan ilmu untuk menciptakan spesifikasi pengembangan, pelaksanaan, penilaian, serta pengelolaan situasi yang memberikan fasilitas pelayanan pembelajaran dalam skala makro dan mikro untuk berbagai mata pelajaran pada berbagai tingkatan kompleksitas. Strategi pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan dalam proses pembelajaran yang terkait dengan pengelolaan siswa, pengelolaan guru, pengelolaaan kegiatan pembelajaran, pengelolaan lingkungan belajar, pengelolaan sumber belajar dan penilaian.





















DAFTAR PUSTAKA

Suyono & Hariyanto, 2012, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
Sanjaya, Wina. 2013. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan PMBP Ikip

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA  MASYARAKAT BERBASIS POTENSI (PMBP) JENIS PENGABDIAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN, BIMBINGAN BELAJAR, PENDATAAN TANAMAN, POSYANDU, DAN PENGHIJAUAN Oleh: Ketua: JANRIANTO                                        (2141000310049) Program Studi Bahasa Indonesia Anggota: 1. JUWANDA                                       (2141000430216)  Program Studi Sejarah Dan Sosiologi 2. MARSIANA FRANSISKA             (2141000430172)  Program Studi Sejarah Dan Sosiologi 3. YOLANDA SAFIRA   ...

filosofi jam dinding (janri)

JAM DINDING TAK LELAH BERDETAK Jam adalah alat penunjuk waktu, sebuah jam sangatlah penting, seperti jam dinding. Jam dinding pada umumnya terus bergerak berputar dan terus berulang, Jam dinding juga ibarat saksi bisu perjalanan hidup kita, dari bangun tidur, mandi, sarapan, berangkat kuliah dan seterusnya, sebuah jam telah menjadi saksi dan juga merekam semua kejadian itu dengan rapi, semua aktifitas itu terus berulang seperti hal yang nampak sama, jam, menit, detik sendiri terus berputar tapi setiap kejadian yang terjadi pada setiap detik itu tidak akan sama lagi. beberapa jam tadi, beberapa menit yang tadi bahkan beberapa detik yang lalu, tidak akan bisa terulang lagi dengan kejadian yang sama, terkecuali karena kebetulan semata. Jarum jam dinding yang terus berdetak dan bisa kapan saja mati entah karena rusak ataupun kehabisan baterai, bahkan disaat-saat terakhir baterai jam pun tetap berusaha dan memaksakan kehendak untuk berputar, seperti yang bisa kita lihat sendiri saa...

kata kerja

KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah kata kerja ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai kata kerja, Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya, Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan. MALANG, MARET 2015                                           ...