Langsung ke konten utama
Cerpen
"Tidak"
Karya: Janrianto

Teng tong teng... suara hp ku pertanda ada sms masuk, lalu ku buka dan baca, ternyata  sebuah pesan singkat dari Neli.
“Gerry bisakah kamu membantu aku?”
Merasa bingung dan penasaran dengan sms Neli ini, akupun meresponnya dengan baik.
“Iya Neli, kau mau minta bantuan apa? Jika bisa ku bantu pasti ku bantu kok” balasku.
“aku merasa bingung dengan tugas pak Guntur ini, apakah kamu mengerti dengan tugas ini?”
“tugas yang mana ya?”
Setelah sms balasan ini ku kirimkan kembali, ku mulai menutup buku yang kubaca tadi dan ku letakan di atas meja kecilku yang berada di depanku, lalu ku menghidupkan laptop untuk mengedit tugasku yang belum selesai. Sebenarnya aku tahu tugas mana yang dimaksud Neli, hanya saja aku tak mau langsung bilang bila aku tahu tentang tugas itu. Karena sebenarnya aku tahu bahwa Neli lebih bisa mengerjakan tugas itu. Tapi mengapa Ia masih bertanya padaku mengenai tugas tersebut. Tak lama kemudian ada balasan dari Neli.
“itu lhoo tugas yang buat Keliping itu”
“Owalah yang itu, aku juga tidak paham dengan tugas itu Neli. Coba kamu tanya pada Iwan, Putri, Resi, Rando atau yang lainnya mereka mungkin sudah paham dengan tugas itu.”
Sms ini membuat aku bingung, karena kami berbeda kelas, tapi kenapa dia bertanya mengenai tugas tersebut kepadaku. Yaah... sebenarnya itu sih biasa, tetapi aku beranggapan bahwa ada maksud lain dari sms ini.
“Gerry terimakasih ya, maaf jadi mengganggu waktumu”
Karena aku beranggapan bahwa ada maksud lain dari sms tersebut, aku memutuskan untuk tidak membalasnya lagi, aku yakin bahwa dia lebih memahami tugas tersebut dari pada aku. Karena pak Guntur memberikan tugas tersebut duluan kepada kelas mereka, sementara kelas kami ketinggalan sekitar 2 materi dari pada mereka. Kami memiliki waktu hanya 2 minggu untuk mengumpulkan tugas tersebut sebagai nilai pengganti ulangan harian, sementara mereka memiliki waktu dari sebulan sebelumnya untuk mengerjakannya, lebih lama 2 minggu dari kami. Jadi aku yakin bahwa Neli lebih bisa dari pada aku, tooh... jika memang tidak paham tentu dia ada waktu untuk konsultasi atau bertanya kepada Gurunya langsung.
Tak lama kemudian ada lagi sms masuk ke hp ku, kali ini sengaja tidak mau kubaca smsnya. Untuk membukanya saja aku malas, apa lagi untuk membacanya. Hari sudah semakin larut malam jam sudah menunjukan pukul 01.05 WIB, karena mata yang sudah tidak mampu lagi untuk bangun, akupun tergeletak di depan laptop ku yang masih menyala.
K’ring-k’ring... alarm ku berbunyi berarti ini sudah pukul 05.00 WIB, seperti biasanya aku membuat alarm pada pukul 05.00 WIB, supaya bisa lebih cepat bangun dan tidak terlambat ke sekolah. Karena masuknya pukul 07.00 WIB jadi akupun bisa sedikit bersantai. Ku ambil hp ku yang tergeletak di samping kepalaku dan kulihat ada beberapa pesan masuk, ternyata sms tadi malam yang tidak kubaca. “Gerry, sudah tidurkah” dan pesan yang ke dua “ selamat tidur, mimpi indah”, akupun tidak berpikir panjang mengenai sms itu dan langsung ku delete saja.
Tidak pernah terpikir dibenakku apakah seorang Neli memiliki rasa padaku, karena selama ini aku menganggapnya hanyalah teman. Ingat, hanya sebatas teman tidak lebih. Tapi mengapa tiap smsnya penuh perhatian dan pertanyaan yang tidak pernah ku sangka-sangka. Tetapi apalah arti sebuah sms, jadi aku memutuskan untuk tidak terlalu meresponnya.
Di perjalanan ke sekolah aku teringat sebuah perkataan dari Putri waktu di perpustakaan kemaren. Putri adalah teman sekelas sekaligus teman sebangku ku. “Gerry sepertinya ada yang menyukai kamu di sekolah, gasak sudah?” dan pada saat itu aku menjawab pernyataan darinya “ah siapa? Sementara ini aku belum ada yang aku sukai di sekolah, karena aku masih belum mau untuk mencintai seseorang, karena masih ada hal lain yang ingin kulakukan. Sekolah aja masih belum benar kok sudah mau bermain cinta, banyak masih yang harus kita lakukan. Selesaikan sekolah, kerja yang benar, baru aku mau masuk ke dunia itu. Karena bagiku ketika aku melakukan hal itu aku sudah tidak bergantung pada orang tuaku, makanya tidak mau buru-buru untuk pacaran, celana aja masih orang tua yang beli soq pacaran. Huh, kan lucu.”
Mengingat perkataan dari Putri, lalu ku ingat lagi teman yang bernama Neli. “Tetapi apakah dia yang dimaksudkan Putri? Ah, semoga saja tidak, karena aku menganggap Neli selama ini sebagai teman atau sahabatku. Tetapi jika memang ya, maaf. karena aku tidak memiliki rasa yang khusus padanya. Mungkin rasa menyukai, mengagumi itu ada, tetapi hanya sebatas mengagumi seorang teman.”
Karena sebuah hubungan ku anggap tidak akan afdhol jika dari kedua belah pihak tidak memiliki rasa yang sama, apalah arti sebuah hubungan jika yang memiliki rasa hanya dari satu pihak saja. Karena untuk saat ini aku hanya menganggap semuanya teman, tidak lebih. Dan semoga saja yang dimaksudkan Putri bukanlah Neli. Karena jika hal itu terjadi aku akan sangat kecewa padanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan PMBP Ikip

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA  MASYARAKAT BERBASIS POTENSI (PMBP) JENIS PENGABDIAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN, BIMBINGAN BELAJAR, PENDATAAN TANAMAN, POSYANDU, DAN PENGHIJAUAN Oleh: Ketua: JANRIANTO                                        (2141000310049) Program Studi Bahasa Indonesia Anggota: 1. JUWANDA                                       (2141000430216)  Program Studi Sejarah Dan Sosiologi 2. MARSIANA FRANSISKA             (2141000430172)  Program Studi Sejarah Dan Sosiologi 3. YOLANDA SAFIRA   ...

filosofi jam dinding (janri)

JAM DINDING TAK LELAH BERDETAK Jam adalah alat penunjuk waktu, sebuah jam sangatlah penting, seperti jam dinding. Jam dinding pada umumnya terus bergerak berputar dan terus berulang, Jam dinding juga ibarat saksi bisu perjalanan hidup kita, dari bangun tidur, mandi, sarapan, berangkat kuliah dan seterusnya, sebuah jam telah menjadi saksi dan juga merekam semua kejadian itu dengan rapi, semua aktifitas itu terus berulang seperti hal yang nampak sama, jam, menit, detik sendiri terus berputar tapi setiap kejadian yang terjadi pada setiap detik itu tidak akan sama lagi. beberapa jam tadi, beberapa menit yang tadi bahkan beberapa detik yang lalu, tidak akan bisa terulang lagi dengan kejadian yang sama, terkecuali karena kebetulan semata. Jarum jam dinding yang terus berdetak dan bisa kapan saja mati entah karena rusak ataupun kehabisan baterai, bahkan disaat-saat terakhir baterai jam pun tetap berusaha dan memaksakan kehendak untuk berputar, seperti yang bisa kita lihat sendiri saa...

kata kerja

KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah kata kerja ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai kata kerja, Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya, Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan. MALANG, MARET 2015                                           ...